membasuh kaki orang lain dengan tangan kita sendiri..
seringkali, sebagai manusia kita enggan untuk merendahkan diri, apalagi dengan orang lain yg kita pandang lebih rendah, kita enggan untuk terlihat kalau kita ada di bawah orang lain, di bawah orang lain yg menurut kita mereka lebih rendah dari kita..
seringkali kita lebih suka ada di atas, di pandang, di hormati, di akui..ya, itulah sifat dasar manusia. Bahkan di dunia pun ada peraturan tidak tertulis bahwa seorang pemimpin itu harus di hormati, mendapat tempat yg layak untuk di pandang..
tapi hal yang mengejutkan dilakukan oleh Tuhan kita, yang mau merendahkan diri, mengambil posisi yg lebih rendah dari murid-muridnya..dan mulai membasuh kaki murid-muridnya, satu persatu, di bersihkan dengan air dan kain lap.
Ia mengubah konsep berpikir dan paradigma bahwa pemimpin/guru/orang yg ada di atas itulah yg harus di hormati. Dengan tindakannya, Ia merubah konsep tersebut dan mengajarkan, bahwa pemimpin adalah orang yg harus melayani orang-orang yang di pimpinnya. Pemimpin harus mengambil tempat yang lebih rendah dari mereka yg di pimpinnya. bahkan bersedia melakukan sesuatu yg menurut kita tidak pantas dilakukan oleh seorang pemimpin. Seperti membasuh, dan membersihkan kaki murid-muridnya.
Yaa, itulah teladan, itulah hal yg menginspirasi murid-muridny untuk menjadi pembasuh kaki para jemaatnya, menjadi pelayan yg memberikan dirinya untuk melayani orang lain dengan kerelaan.
zaman sekarang pun, keteladanan Yesus menginspirasi beberapa pemimpin untuk melakukan konsep kepemimpinan yg melayani. Pemimpin yang memberi contoh PERTAMA untuk memberikan segalanya untuk timnya, dan bukan pemimpin yg cuma mau jadi yang pertama atau di pentingkan oleh timnya. Yaa..itulah yang harus dilakukan seorang pemimpin, mereka yg dengan segenap hati mau memberikan segala yg mereka punya, harta mereka, talenta mereka, dan yg pertama menunjukkan teladan untuk memberikan itu semua kepada orang laiin dan orang-orang yg mereka pimpin.
itulah perjuangan seorang pemimpin, seringkali mereka merasa sudah yang paling benar, mereka tidak mau di tegur, mereka tidak mau di kritik, mereka selalu ingin jadi yg paling benar, tidak mau lagi menundukkan lututny, untuk mendengar apa yg dirasakan oleh tim-ny yg di bawah. bukan pemimpin seperti itu yg di inginkan Tuhan, bukan pemimpin itu yg di harapkan juga oleh orang-orang yg di pimpinny. Pemimpin hrus berjuang untuk merendahkan dirinya, memberikan dirinya untuk melayani tim-nya lebih dahulu, mendengarkan, duduk sama tinggi dengan orang-orang yg dipimpinnya. Melayani mereka terlebih dahulu. melayani kaki yg posisinya ada di bawah, dengan menggunakan tangan kita yg ada di atas, untuk itu mau tidak mau kita hrus mengubah posisi kita menjadi menunduk dan lebih rendah dari yg kita pimpin.
lebih utama lagi saat kita mau melakukan sebuah pergantian pengurus, kita hrus benar-benar melayani dengan rendaah hati orang-orang yg mau kita bentuk untuk menggantikan kita. kita harus menunjukkan teladan kalau kita mau melayani mereka, membentuk, memberi bimbingan kepada mereka, dan memberikan yg kita punya terlebih dahulu.